Vitamin A merupakan salah satu zat gizi mikro esensial yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mendukung siklus visual, diferensiasi sel dan jaringan epitel, pengaturan ekspresi gen, imunitas, fertilitas/reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme hormon, transpor besi, sintesis protein, dan antioksidan (Grober, 2013). Pada klasifikasi vitamin, vitamin A atau yang biasa disebut retinol merupakan salah satu vitamin yang larut dalam lemak/minyak, sehingga seringkali ditemukan pada produk berbasis minyak dan lemak, seperti susu, telur, hati dan minyak hati, serta mentega.
Retinol merupakan alkohol tak jenuh dengan struktur molekul C20H29OH. Pada jaringan hewan, retinol di simpan dan dialirkan sebagai ester yang dibentuk dengan asam lemak berantai panjang seperti asam stearat dan asam palmitat, yang terikat pada protein pengikat retinol, yang disintesis di dalam hati (Lean, 2013).
Selain dalam bentuk aktif (retinol), terdapat prekursor vitamin A, yaitu karotenoid yang ditemukan pada kloroplas tanaman dan berfungsi sebagai katalisator dalam fotosintesis. Di dalam tubuh, tepatnya di usus halus, selama masa penyerapan, karotenoid akan dikonversi menjadi retinol. Di antara ratusan karotenoid yang terdapat di alam, hanya bentuk α, β, dan γ serta kriptosantin yang berperan sebagai provitamin A (Almatsier, 2006). Salah satu bentuk karotenoid yang paling aktif adalah β-karoten, sebuah padatan berwarna merah dengan ukuran molekul yang lebih besar bila dibandingkan dengan retinol dan merupakan hidrokarbon tak jenuh, bukan alkohol (Lean, 2013). Karotenoid, selain sebagai prekursor vitamin A, juga berperan dalam pemberian warna kuning, jingga, dan merah pada beberapa jenis buah dan sayuran (Jaswir et al., 2011).
Gambar 1. Konversi ß-karoten menjadi vitamin A (Campbell dan Farrel, 2003)
Aktivitas vitamin A biasanya dinyatakan dalam Equivalensi Retinol atau Retinol Ekivalen (RE). Beberapa sumber makanan dan nilai equivalensi retinolnya dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Nilai aktivitas vitamin A beberapa bahan makanan
Makanan
|
Equivalensi Retinol (µg/100g)
|
Makanan yang
mengandung retinol
|
|
Minyak
hati ikan halibut*
|
90.000
|
Minyak
hati ikan kod*
|
18.000
|
Hati
sapi**
|
13.170
|
Mentega*
|
1.059
|
Kuning
telur bebek**
|
861
|
Makanan yang
mengandung karoten
|
|
Minyak
sawit merah*
|
20.000
|
Daun
pepaya**
|
5.475
|
Ubi
jalar merah**
|
2.310
|
Wortel*
|
2.233
|
Labu
Kuning***
|
2.217
|
Sumber : *Lean (2013),**FKUI (1992) dalam
Almatsier (2006), ***USDA SR-21 dalam nutritiondata.self.com (2014)
|
Status vitamin A berdasarkan konsentrasi plasma pada wanita dan pria normal berturut-turut adalah 40-70 µg/dL dan 42,5-83 µg/dL (Gro ̈ber, 2013), sedangkan dalam Asfianti dkk. (2013), KVA terjadi apabila kadar vitamin A serum <20 µg/dL.
DAFTAR PUSTAKA
Asfianti, F., Nazir, H. M., Husin, S., dan Theodorus. 2013. Pengaruh Suplementasi Seng dan Vitamin A Terhadap Kejadian ISPA dan Diare pada Anak. Sari Pediatri. 15(2).
Almatsier, S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Campbell, M. K., dan S. O. Farrel. 2003. Biochemistry. Thomson Brooks/Cole, United States of America.
Grober, U. 2013. Mikronutrien Penyelarasan Metabolik. Pencegahan, dan Terapi. Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.
Grober, U. 2013. Mikronutrien Penyelarasan Metabolik. Pencegahan, dan Terapi. Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.
Jaswir, I., Noviendri, D., Hasrini, R.F., dan Octavianti. 2011. Carotenoids : Sources, Medicinal Properties and Their application in Food and Nutraceutical Industry. Journal of Medicinal Plants Research. 5(33):7119-7131.
Lean, M.E.J. 2013. Ilmu Pangan, Gizi & Kesehatan Edisi ke-7. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
USDA SR-21. 2014. Nutrition Facts Pumpkin, Raw. http://nutritiondata.self.com/ facts/vegetables-and-vegetable-products/2600/2. 21 November 2014.